SUNOTO, A.Md
Kepala Kantor Kas Puri Anjasmoro
PT BPR Restu Artha Makmur
“MEMBINA TIM DENGAN MENGENALI ANAK BUAH
& KELUARGANYA”
Namanya singkat,
Sunoto. Gaya bicaranya lugas dan berapi-api. Itulah kesan yang dapat ditangkap
oleh para peserta Pelatihan Teknis Supervisor BPR Restu Group pada tanggal 20
September 2013, ketika Kepala Kantor Kas PT BPR Restu Artha Makmur – Puri
Anjasmoro Semarang itu menjadi salah satu pembicara.
“Saya bekerja sejak
tahun 2005 sebagai Staf Marketing Kredit atau disebut juga Account Officer.
Saya tidak malu mengakui bahwa sebagai Account Officer, saya pernah mendapatkan
Surat Peringatan gara-gara saya menonton pertandingan sepak bola di Stadion
Diponegoro Semarang. Tetapi saya selalu jujur. Termasuk, ketika saya ditanya
oleh atasan di saat jam kerja, dengan jujur saya menjawab bahwa saya sedang
menonton sepak bola. Maka, saya pun mendapat Surat Peringatan,” kata Sunoto
mengawali pelatihannya. Tentu saja, semua peserta tertawa. Tetapi, tentu saja
juga perlu direnungkan bahwa kejujuran itu perlu, dan kalau berbuat kesalahan
jangan sampai diulangi lagi.
“Waktu saya
mendapatkan Surat Peringatan, tentu saja saya merasakan sakit di hati. Tetapi
bagi saya, ini merupakan kesalahan yang harus saya tebus. Maka, saya menjadi
terpacu untuk bekerja dengan baik. Dan karena kerja saya memang dinilai sangat
baik, beberapa tahun kemudian saya bisa menjadi salah satu Karyawan Teladan.
Setelah itu, saya berhasil mendapatkan promosi menjadi Supervisor Marketing,
dan sekarang ini menjadi Kepala Kantor Kas,” lanjut Sunoto masih dengan lugas
dan berapi-api.
BAGAIMANA MEMBENTUK TIM KERJA ?
“Saya berusaha
mengenali setiap orang Staf Marketing yang menjadi anak buah saya. Saya
berusaha mengenali apa yang dicarinya, apa dia mencari jabatan atau dia mencari
uang. Apa yang menjadi kelebihan dan kekurangannya. Saya bahkan berusaha
mengenali keluarganya. Semuanya itu terbukti efektif dalam membina anak buah
dan membentuk tim marketing yang solid,” kata Kepala Kantor Kas yang memiliki 8
Account Officer dengan Outstanding Credit Rp 20 Milyar ini.
Lebih lanjut Sunoto
juga menguraikan bahwa membina anak buah juga berarti harus telaten. “Karena
ada yang memang tidak berbakat membuat laporan harian, maka harus selalu
dibina. Ada juga yang tulisannya kecil-kecil dan sulit dibaca. Memang itulah
gunanya seorang atasan, yaitu untuk membina anak buah sehingga bisa secara
bertahap menjadi lebih baik”.
BAGAIMANA MEMBUAT HUBUNGAN YANG
SALING MENGHARGAI ?
“Saya
selalu menekankan kepada semua anggota tim bahwa sopan santun itu perlu dilatih
dan dibiasakan. Meskipun hubungan saya dengan semua anak buah dekat, tetapi
budaya di dalam tim kerja saya adalah memanggil atasan dengan sebutan Pak,
bukan Mas atau yang lain. Ini memang memberikan pengaruh dalam membentuk tim
kerja yang jelas siapa yang harus bertanggung jawab memimpin dan membimbing,
dan bahwa anak buah memang siap untuk dipimpin dan dibimbing, sekalipun usia
anak buah itu lebih tua daripada atasannya,” ungkap Sunoto.
BAGAIMANA MEMBUAT KELUARGA MEMAHAMI KALAU HARUS PULANG LARUT MALAM ?
Tentang hal ini,
Sunoto menjelaskan bahwa dia biasa mengajak istri dan anaknyanya untuk ikut
pada saat harus melakukan survey di hari Minggu atau di hari libur. “Istri dan
anak-anak jadi tahu dari pengalaman nyata, bagaimana pekerjaan saya. Istri jadi
bisa memahami kalau saya terpaksa saya harus pulang kerja larut malam atau
tetap menjalankan pekerjaan di hari Minggu atau di hari libur”. Tetapi Sunoto
juga menegaskan bahwa untuk itu, memang seorang suami harus bekerja dengan
lurus dan setia dengan keluarga.
Sunoto
memang sosok pimpinan yang merintis karirnya dari level bawah sebagai Account
Officer. Dan justru karena itu, sharing yang disampaikannya dalam Pelatihan
Teknis Supervisor Marketing pada siang hari itu terasa begitu jelas dan
praktis.
Semoga
tukar pengalaman ini dapat memperkaya pengalaman para Supervisor Marketing yang
hadir sebagai peserta, dan dapat mendorong semua pihak untuk selalu maju dan
berkembang dalam berkat dan perlindungan Tuhan.
===== Kaya Gambar, Kaya Makna, Kaya
Berita =====