Kamis, 03 Januari 2013

TEAM BUILDING BERBASIS PSIKOLOGI DAN HUKUM




Baru-baru ini saya bertemu dengan seorang  pemilik perusahaan.  Beliau bercerita panjang lebar tentang kesuksesannya mengelola perusahaan selama 22 tahun tanpa pernah ada karyawan yang mengadi ke Dinas Tenaga Kerja.

“Kalau ada karyawan yang tidak baik, saya panggil.  Saya ajak bicara baik-baik.  Lalu dia mengundurkan diri.  Saya tidak pernah memberikan pesangon sesuai undang-undang.  Dan tidak ada yang menggugat saya.” Kata beliau.

Karena perbincangan  ini bukan dalam rangka berdebat, saya menyimak perkataan beliau baik-baik.

Memimpin sebuah perusahaan dengan pendekatan kekeluargaan memang baik, karena kekeluargaan adalah cirri khas masyarakat kita.  Namun apabila hal itu bertujuan supaya karyawan sungkan sehingga tidak menuntut haknya sesuai undang-undang, jadinya kurang  tepat juga”.

Memang tidak berarti para pemimpin atau pengelola perusahaan harus punya gelar akademis manajemen sekaligus psikologi dan hokum.  Tetapi ketika perusahaan ingin merekrut karyawan yang baik, ingin mempertahankan karyawan yang baik,  penerapan ketiga bidang ilmu tersebut sudah selayaknya dilakukan secara menyeluruh.  Peranan manajemen dalam memimpin dan mengelola perusahaan sudah secara luas dipahami. Kini, juga harus dilengkapi dengan psikologi dan hukum.

Sumber :  LIFESTYLE  - Edisi 86 – Desember 2012



===== Kaya Gambar, Kaya Makna, Kaya Berita =====

tulisan oleh Ir. Constantinus, MM.
 

Editor oleh Tim Media 1 Visi.