Pelatihan SDM
Antara Kebutuhan VS
Keuangan Perusahaan
Dari
minggu kemarin saya sedang membaca-baca buku Edisi Kedua Manajemen Sumber Daya
Manusia untuk Perusahaan yang ditulis oleh Prof, Dr. H. Veithzal Rivai, M.B.A
dan Ella Jauvani Sagala, S.Psi., M.Sc.
dalam buku itu ada banyak hal yang menarik salah satunya yang membahas
tentang pelatihan.
Seperti
yang kita ketahui bersama, pelatihan
sangat penting bagi karyawan baru maupun karyawa yang sudah lama. Pelatihan
secara singkat dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan untuk meningkatkan
kinerja saat ini dan kinerja dimasa yang akan datang. Begitu pentingnya arti pelatihan dalam sebuah
organisasi perusahaan, maka tidak heran apabila bermunculan lembaga pelatihan
yang menawarkan program-program khusus untuk perusahaan. Namun demikian, hendaknya lebih bijak dalam
menyikapi hal tersebut.
Dalam
sebuah pelatihan yang baku, ada beberapa tahapan yang harus dilalui yang
merupakan system yang tidak bisa berdiri sendiri.
Gambar
1. Konsep Pelatihan Sistematis
Identifikasi kebutuhan pelatihan
Sebelum perusahaan melakukan pelatihan bagi
karyawannya. Hal pertama yang dilakukan adalah mengidentifikasi kebutuhan. Adapun sumber yang dapat dimanfaatkan adalah
observasi langsung ke lapangan, diskusi kelompok, tes tertulis, tanggapan
pelanggan (kepuasan konsumen), tanggapan pesaing, dan hasil temuan audit.
Penetapan sasaran pelatihan
Setelah diketahui kebutuhan yang seperti apa yang dibutuhkan,
maka tahap selanjutnya adalah menetapkan sasaran pelatihan. sasaran
pelatihan dapat dikategorikan kedalam
beberapa tipe tingkah laku yang diinginkan, antara lain:
Kategori psikomotorik, adalah kategori dimana sasaran
pelatihan memiliki ketrampilan fisik tertentu
Kategori afektif, adalah kategori dimana sasaran
pelatihan diharapkan memiliki sikap
tertentu
Kategori kognitif kategori dimana sasaran pelatihan
diharapkan memiliki pengetahuan dan keterampilan berpikir
Merancang program
Setelah menetapkan sasaran pelatihan, maka dapat
dilakukan perancangan program yang mana hal ini sangat penting dalam menentukan
jenis pelatihan. Ada banyak teknik
pelatihan yang dapat disesuaikan dengan Kebutuhan dengan kantong
perusahaan. Dalam merancang program
pelatihan ada beberapa hal yang perlu dipehatikan, sebagai berikut:
1. Evektifitas biaya
2. Materi program yang dibutuhkan
3. Prinsipp-prinsip pembelajaran
4. Ketepatan dan kesesuaian fasilitas
5. Kemampuan dan
preferensi peserta pelatihan
6. Kemampuan dan preferensi instruktur pelatihan
Keterkaitan dan keterikatan antarfaktor yang berperan
dalam pelatihan dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 2. Faktor yang Berperan dalam Pelatihan
Pelaksanaan program
Setelah menetapkan rancangan program pelatihan, maka
pada tahap ini trainer/pelatihlah yang banyak berperan. Sehingga pemilihan lembaga/trainer yang
handal adalah salah satu kunci keberhasilan pelatihan.
Evaluasi pelatihan
Setelah dilaksanakan pelatihan, maka tahap selanjutnya
adalah evaluasi pelatihan. Evaluasi
pelatihan ini dapat dilakukan. Adapun yang perlu diperhatikan adalah sebagai
berikut:
Reaksi dari para peserta pelatihan terhadap proses dan
isi kegiatan pelatihan
Pengetahuan atau proses belajar yang diperoleh melalui
pengalaman pelatihan
Perubahan perilaku yang disebabkan karena kegiatan
pelatihan
Hasil atau perbaikan yang dapat diukur baik secara
individu maupun organisasi, seperti makin rendahnya yang berhenti kerja, makin
menurunnya kesalahan kerja, makin efisen menggunakan waktu dan biaya, serta
makin produktifnya karyawan.
Evaluasi inilah yang nanti dijadikan Feed Back yang
menjadi dasar untuk pelatihan mendatang, dan perbaikan manajemen kearah yang
lebih baik.