Selasa, 23 Oktober 2012

SERIUS Ala FRN 1





Pelatihan SDM
 Antara Kebutuhan VS Keuangan Perusahaan

Dari minggu kemarin saya sedang membaca-baca buku Edisi Kedua Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan yang ditulis oleh Prof, Dr. H. Veithzal Rivai, M.B.A dan Ella Jauvani Sagala, S.Psi., M.Sc.  dalam buku itu ada banyak hal yang menarik salah satunya yang membahas tentang pelatihan.
Seperti yang kita ketahui bersama, pelatihan  sangat penting bagi karyawan baru maupun karyawa yang sudah lama. Pelatihan secara singkat dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan untuk meningkatkan kinerja saat ini dan kinerja dimasa yang akan datang.  Begitu pentingnya arti pelatihan dalam sebuah organisasi perusahaan, maka tidak heran apabila bermunculan lembaga pelatihan yang menawarkan program-program khusus untuk perusahaan.  Namun demikian, hendaknya lebih bijak dalam menyikapi hal tersebut. 
Dalam sebuah pelatihan yang baku, ada beberapa tahapan yang harus dilalui yang merupakan system yang tidak bisa berdiri sendiri.

  Gambar 1. Konsep Pelatihan Sistematis



Identifikasi kebutuhan pelatihan

Sebelum perusahaan melakukan pelatihan bagi karyawannya. Hal pertama yang dilakukan adalah mengidentifikasi kebutuhan.  Adapun sumber yang dapat dimanfaatkan adalah observasi langsung ke lapangan, diskusi kelompok, tes tertulis, tanggapan pelanggan (kepuasan konsumen), tanggapan pesaing, dan hasil temuan audit.



Penetapan sasaran pelatihan
Setelah diketahui kebutuhan yang seperti apa yang dibutuhkan, maka tahap selanjutnya adalah menetapkan sasaran pelatihan. sasaran pelatihan  dapat dikategorikan kedalam beberapa tipe tingkah laku yang diinginkan, antara lain:

Kategori psikomotorik, adalah kategori dimana sasaran pelatihan memiliki ketrampilan fisik tertentu

Kategori afektif, adalah kategori dimana sasaran pelatihan diharapkan memiliki sikap tertentu

Kategori kognitif kategori dimana sasaran pelatihan diharapkan memiliki pengetahuan dan keterampilan berpikir

Merancang program
Setelah menetapkan sasaran pelatihan, maka dapat dilakukan perancangan program yang mana hal ini sangat penting dalam menentukan jenis pelatihan.  Ada banyak teknik pelatihan yang dapat disesuaikan dengan Kebutuhan dengan kantong perusahaan.  Dalam merancang program pelatihan ada beberapa hal yang perlu dipehatikan, sebagai berikut:

1. Evektifitas biaya
2. Materi program yang dibutuhkan
3. Prinsipp-prinsip pembelajaran
4. Ketepatan dan kesesuaian fasilitas
5. Kemampuan dan  preferensi peserta pelatihan
6. Kemampuan dan preferensi instruktur pelatihan

Keterkaitan dan keterikatan antarfaktor yang berperan dalam  pelatihan dapat digambarkan sebagai berikut:



 Gambar 2. Faktor yang Berperan dalam Pelatihan

          

Pelaksanaan program

Setelah menetapkan rancangan program pelatihan, maka pada tahap ini trainer/pelatihlah yang banyak berperan.  Sehingga pemilihan lembaga/trainer yang handal adalah salah satu kunci keberhasilan pelatihan.

Evaluasi pelatihan
Setelah dilaksanakan pelatihan, maka tahap selanjutnya adalah evaluasi pelatihan.  Evaluasi pelatihan ini dapat dilakukan. Adapun yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut:
Reaksi dari para peserta pelatihan terhadap proses dan isi kegiatan pelatihan

Pengetahuan atau proses belajar yang diperoleh melalui pengalaman pelatihan

Perubahan perilaku yang disebabkan karena kegiatan pelatihan

Hasil atau perbaikan yang dapat diukur baik secara individu maupun organisasi, seperti makin rendahnya yang berhenti kerja, makin menurunnya kesalahan kerja, makin efisen menggunakan waktu dan biaya, serta makin produktifnya karyawan.

Evaluasi inilah yang nanti dijadikan Feed Back yang menjadi dasar untuk pelatihan mendatang, dan perbaikan manajemen kearah yang lebih baik.





===== Kaya Gambar, Kaya Makna, Kaya Berita =====

Penulis : Franes Pradusuara
Sumber:  Buku “Edisi Kedua Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan” Karya  Prof, Dr. H. Veithzal Rivai, M.B.A dan 
Ella Jauvani Sagala, S.Psi., M.Sc.

Editor Team media1visi