MENARA SERIBU CERMIN
Ada sebuah Menara tua
yang dikenal dengan nama “Menara Seribu Cermin.” Suatu hari seorang anak kecil sedang berjalan-jalan di desa itu dan
melintasi “Menara Seribu Cermin”. Ia tertarik pada Menara itu dan memutuskan untuk masuk melihat-lihat
apa yang ada di dalamnya.
Sambil melompat-lompat
ceria ia menaiki tangga rumah dan masuk melalui pintu depan. Dengan langkah
yang ceria, dan senyum khas anak kecil selalu menghiasai wajahnya yang
penasaran dengan isis menara tersebut.
Betapa terkejutnya ia
ketika masuk ke dalam menara itu, ia melihat ada seribu wajah ceria dengan
senyuman ramah menyambutnya.
Ia tersenyum lebar,
dan seribu wajah anak kecil itu juga
membalas dengan senyum lebar, hangat dan bersahabat.
Ketika dia melambaikan
tangan, seribu wajah tersebut ikut melambaikan tangan tanda persahabatan kepada
dirinya.
Ketika ia meninggalkan
menara itu, ia berkata pada dirinya sendiri, “Tempat ini sangat menyenangkan.
Suatu saat aku akan kembali mengunjunginya sesering mungkin.”
Dihari
yang berbeda, setelah anak kecil itu
berkunjung ke menara itu, datanglah nenek tua yang suram penuh beban berat
kehidupan yang menghimpitnya. Ia juga memasuki menara itu. Dengan perlahan ia
menaiki tangga rumah dan masuk melalui pintu depan. Ketika berada di dalam, ia
terkejut melihat ada seribu wajah tua renta yang muram dan tidak bersahabat.
Ketika
nenek tua itu mencibur, maka seribu wajah yang lain ikut mencibirnya. Ketika nenek tua renta itu mengepalkan tangan
dan berkata kasar, maka ribuan wajah yang lain ikut mengepalkan tangan dan
berkata kasar pada dirinya.
Segera
saja ia teriak keras-keras, dan dibalas juga dengan seribu teriakan yang seakan
menghardiknya. Nenek tua itupun merasa ketakutan dan segera keluar dari menara
sambil berkata pada dirinya sendiri, “Tempat ini sungguh menakutkan, aku takkan
pernah mau kembali ke sini lagi”
Hikmah
yang dapat kita petik:
Cerita tadi hanya sebuah gambaran dari kenyataan hidup ini. Apa yang terjadi pada kita di hari ini dan di
masa yang akan datang adalah cerminan apa yang telah kita lakukan dimasa
lalu. Apa bila di hari ini kita
diberikan kebahagiaan oleh orang lain, maka besar kemungkinan diwaktu yang dulu
kita pernah membahagiakan orang lain.
Namun jika di hari ini kita disakiti oleh orang lain, maka kemungkinan
besar dihari yang lalu kita pernah menyakiti orang lain.
Terlalu banyak tangan-tangan Tuhan yang bisa menolong kita,
membahagiakan kita, dan membawa kita
pada berkahnya… jadi mulai hari ini, jangan lah takut untuk berbuat baik dengan
sesama.
Penulis Franes Pradusuara
===== Kaya Gambar, Kaya Makna, Kaya Berita =====