Jumat, 12 Oktober 2012

MENARA SERIBU CERMIN





MENARA  SERIBU CERMIN


Ada sebuah Menara tua yang dikenal dengan nama “Menara Seribu Cermin.” Suatu hari seorang anak  kecil sedang berjalan-jalan di desa itu dan melintasi “Menara Seribu Cermin”. Ia tertarik pada Menara  itu dan memutuskan untuk masuk melihat-lihat apa yang ada di dalamnya.

Sambil melompat-lompat ceria ia menaiki tangga rumah dan masuk melalui pintu depan. Dengan langkah yang ceria, dan senyum khas anak kecil selalu menghiasai wajahnya yang penasaran dengan isis menara tersebut.

Betapa terkejutnya ia ketika masuk ke dalam menara itu, ia melihat ada seribu wajah ceria dengan senyuman ramah menyambutnya.

Ia tersenyum lebar, dan seribu wajah anak  kecil itu juga membalas dengan senyum lebar, hangat dan bersahabat.

Ketika dia melambaikan tangan, seribu wajah tersebut ikut melambaikan tangan tanda persahabatan kepada dirinya.

Ketika ia meninggalkan menara itu, ia berkata pada dirinya sendiri, “Tempat ini sangat menyenangkan. Suatu saat aku akan kembali mengunjunginya sesering mungkin.”


Dihari yang berbeda,  setelah anak kecil itu berkunjung ke menara itu, datanglah nenek tua yang suram penuh beban berat kehidupan yang menghimpitnya. Ia juga memasuki menara itu. Dengan perlahan ia menaiki tangga rumah dan masuk melalui pintu depan. Ketika berada di dalam, ia terkejut melihat ada seribu wajah tua renta  yang muram dan tidak bersahabat.

Ketika nenek tua itu mencibur, maka seribu wajah yang lain ikut mencibirnya.  Ketika nenek tua renta itu mengepalkan tangan dan berkata kasar, maka ribuan wajah yang lain ikut mengepalkan tangan dan berkata kasar pada dirinya.

Segera saja ia teriak keras-keras, dan dibalas juga dengan seribu teriakan yang seakan menghardiknya. Nenek tua itupun merasa ketakutan dan segera keluar dari menara sambil berkata pada dirinya sendiri, “Tempat ini sungguh menakutkan, aku takkan pernah mau kembali ke sini lagi”


Hikmah yang dapat kita petik:

Cerita tadi hanya sebuah gambaran dari kenyataan hidup ini.  Apa yang terjadi pada kita di hari ini dan di masa yang akan datang adalah cerminan apa yang telah kita lakukan dimasa lalu.  Apa bila di hari ini kita diberikan kebahagiaan oleh orang lain, maka besar kemungkinan diwaktu yang dulu kita pernah membahagiakan orang lain.  Namun jika di hari ini kita disakiti oleh orang lain, maka kemungkinan besar dihari yang lalu kita pernah menyakiti orang lain.

Terlalu banyak tangan-tangan Tuhan yang bisa menolong kita, membahagiakan kita,  dan membawa kita pada berkahnya… jadi mulai hari ini, jangan lah takut untuk berbuat baik dengan sesama.


Penulis Franes Pradusuara
===== Kaya Gambar, Kaya Makna, Kaya Berita =====