Selasa, 09 Oktober 2012

REFLECTION BY FRN 3




Belajar Serius dari Buku Om Bob Sadino


B
eberapa hari yang lalu saya sempatkan berkunjung ke Toko Buku Gramedia.  Disana saya menemukan satu buku yang sedikit “Nyeleneh” dengan judul yang fenomenal.  Judul buku itu adalah “Belajar Goblok dari BOB SADINO”.

Pertama saat saya melihat cover buku ini yang saya pikirkan adalah sebuah buku yang cukup berani dengan pilihan kata yang sangat provokatif dan cukup berani  yaitu.. “Belajar Goblok”.

Kebetulan ada buku yang bisa dibaca secara gratis, saya manfaatkan saja membaca bukunya Om Bob Sadino ini. Dalam bukunya ini, om Bob menyampaikan pengalaman-pengalaman mengelola SDM dengan cara dia, diselingi beberapa cerita dan kelakar khas Om Bob.

S
ejenak saya hentikan membaca buku ini, dan berfikir siapa sih, yang tak kenal Bob Sadino? Ia enterpreneur sejati. Gayanya nyentrik, pola pikirnya unik dan cenderung terbalik. Namun, bisnisnya sukses. Pengusaha terkenal dengan ciri khasnya celana pendek dan kemeja.  Apapun yang dia katakana pasti benar di pikiran yang lain… saya tersenyum dan melanjutkan membaca kembali.

Dalam buku ini juga diceritakan bahwa ia berani keluar dari kemapanan bekerja di Jakarta Lyod, jadi pengangguran, jadi kuli bangunan dan supir taksi. Ia lalu berkirim surat ke teman-temannya di Belanda, agar dikirimi ayam petelur. Saat itu, orang tidak biasa mengkonsumsi telur. Jadilah ia peternak ayam broiler dan menjual telur ayam. ’’Sayalah orang pertama yang mengenalkan telur kepada bangsa ini,” katanya.

N
amun, jalan hidup Bob tidak semudah membalik telapak tangan. Ia menjual telur ke tetangga. Telurnya tidak laku karena warga Kemang tak biasa makan telur yang besar-besar itu, tapi telur ayam kampung. Beruntung, beberapa bule menyukainya. Permintaan pun bertambah. Tidak hanya telur, merica, garam dan belakangan berkembang ke bisnis daging olahan seperti sosis.

Kalau pengusaha atau orang dagang cari untung, Bob Sadino mengaku mencari rugi. Lantaran goblok, ia tidak tidak hitung-hitungan dan membebani dirinya macam-macam. ’’Biasanya orang dagang cari untung dan rugi peluangnya sama saja. Jadi, kalau cari rugi, terus kalau untung waduh, bahagia banget,” ungkapnya dalam buku itu.

Dalam buku itu terlihat, Om Bob Sadino bahagia dengan apa yang dilakukannya. Ia berani mengambil risiko dan menciptakan pasar. ’’Saya mengambil risiko sebesar-besarnya, sebab orang yang mengambil risiko kecil, hasilnya juga kecil. Kalau orang memperkecil risiko, ia jadi bebas dong. Risiko bisa jadi apa saja. Kewajiban saya mengubah risiko jadi duit,” ujar Bob Sadino,dengan santainya dalam buku tersebut.

D
i balik kekonyolannya, Bob Sadino memberikan beberapa resep menjadi pengusaha. Antara lain, berpikir bebas dan tanpa beban. Memiliki tekad dan keinginan yang kuat menjadi pengusaha, sebab kemauan adalah ibarat bensin dan motor, keberanian mengambil peluang, tahan banting dan bersyukur bisa berbuat untuk orang lain.

Dalam berbisnis, juga jangan terlalu memikirkan sukses. Kalau terlalu banyak memikirkan sukses, kata Om Bob, bekerja pasti dalam tekanan, tidak rileks sehingga hasil kerja tidak akan bagus. ’’Santai saja, hilangkan semua beban, ingat sandaran itu tadi, kemauan, komitmen, keberanian mengambil peluang, pantang menyerah dan selalu belajar pada yang lebih pintar serta selalu bersyukur,”.

Kata penutup setelah membaca buku itu adalah “Jadilah orang bodoh yang pinter dari pada jadi orang pinter yang bodoh. Kata kunci nya adalah ‘resiko’ dan ‘berusaha’, karena orang bodoh perpikir pendek maka dia bilang resikonya kecil, selanjutnya dia berusaha agar resiko betul-betul kecil dan jadilah dia sukses”.

Dari sana apa yang dapat kita ambil hikmahnya?

Untuk menjadi Pemimpin yang baik, berpikir diluar kebiasaan adalah penting hukumnya.  Meski kadang berbenturan,  namun hidup adalah pilihan. Dimanakah Posisi anda saat ini? Berhentilah mengadu dan meratapi penyesalan, karena hidup adalah Refleksi dari dinamika yang ada. Selanjutnya setelah membaca artikel saya ini, semua pilihan dan keputusan saya kembalikan ke tangan anda. Berjalan untuk merubahnya, atau tetap diam dalam posisi yang anda anggap aman sekarang ini, lalu perhatikan apa yang akan terjadi beberapa tahun kedepan.


Penulis: Franes Pradusuara

===== Kaya Gambar, Kaya Makna, Kaya Berita =====