Belajar Serius dari
Buku Om Bob Sadino
B
|
eberapa
hari yang lalu saya sempatkan berkunjung ke Toko Buku Gramedia. Disana saya menemukan satu buku yang sedikit
“Nyeleneh” dengan judul yang fenomenal.
Judul buku itu adalah “Belajar Goblok dari BOB SADINO”.
Pertama
saat saya melihat cover buku ini yang saya pikirkan adalah sebuah buku yang
cukup berani dengan pilihan kata yang sangat provokatif dan cukup berani yaitu.. “Belajar Goblok”.
Kebetulan
ada buku yang bisa dibaca secara gratis, saya manfaatkan saja membaca bukunya
Om Bob Sadino ini. Dalam bukunya ini, om Bob menyampaikan pengalaman-pengalaman
mengelola SDM dengan cara dia, diselingi beberapa cerita dan kelakar khas Om
Bob.
S
|
ejenak
saya hentikan membaca buku ini, dan berfikir siapa sih, yang tak kenal Bob
Sadino? Ia enterpreneur sejati. Gayanya nyentrik, pola pikirnya unik dan
cenderung terbalik. Namun, bisnisnya sukses. Pengusaha terkenal dengan ciri
khasnya celana pendek dan kemeja. Apapun
yang dia katakana pasti benar di pikiran yang lain… saya tersenyum dan
melanjutkan membaca kembali.
Dalam
buku ini juga diceritakan bahwa ia berani keluar dari kemapanan bekerja di
Jakarta Lyod, jadi pengangguran, jadi kuli bangunan dan supir taksi. Ia lalu
berkirim surat ke teman-temannya di Belanda, agar dikirimi ayam petelur. Saat
itu, orang tidak biasa mengkonsumsi telur. Jadilah ia peternak ayam broiler dan
menjual telur ayam. ’’Sayalah orang pertama yang mengenalkan telur kepada
bangsa ini,” katanya.
N
|
Kalau
pengusaha atau orang dagang cari untung, Bob Sadino mengaku mencari rugi.
Lantaran goblok, ia tidak tidak hitung-hitungan dan membebani dirinya macam-macam.
’’Biasanya orang dagang cari untung dan rugi peluangnya sama saja. Jadi, kalau cari
rugi, terus kalau untung waduh, bahagia banget,” ungkapnya dalam buku itu.
Dalam
buku itu terlihat, Om Bob Sadino bahagia dengan apa yang dilakukannya. Ia
berani mengambil risiko dan menciptakan pasar. ’’Saya mengambil risiko
sebesar-besarnya, sebab orang yang mengambil risiko kecil, hasilnya juga kecil.
Kalau orang memperkecil risiko, ia jadi bebas dong. Risiko bisa jadi apa saja.
Kewajiban saya mengubah risiko jadi duit,” ujar Bob Sadino,dengan santainya
dalam buku tersebut.
D
|
i
balik kekonyolannya, Bob Sadino memberikan beberapa resep menjadi pengusaha.
Antara lain, berpikir bebas dan tanpa beban. Memiliki tekad dan keinginan yang
kuat menjadi pengusaha, sebab kemauan adalah ibarat bensin dan motor,
keberanian mengambil peluang, tahan banting dan bersyukur bisa berbuat untuk
orang lain.
Dalam
berbisnis, juga jangan terlalu memikirkan sukses. Kalau terlalu banyak
memikirkan sukses, kata Om Bob, bekerja pasti dalam tekanan, tidak rileks
sehingga hasil kerja tidak akan bagus. ’’Santai saja, hilangkan semua beban,
ingat sandaran itu tadi, kemauan, komitmen, keberanian mengambil peluang,
pantang menyerah dan selalu belajar pada yang lebih pintar serta selalu
bersyukur,”.
Kata
penutup setelah membaca buku itu adalah “Jadilah orang bodoh yang pinter dari
pada jadi orang pinter yang bodoh. Kata kunci nya adalah ‘resiko’ dan
‘berusaha’, karena orang bodoh perpikir pendek maka dia bilang resikonya kecil,
selanjutnya dia berusaha agar resiko betul-betul kecil dan jadilah dia sukses”.
Dari sana apa yang dapat kita ambil hikmahnya?
Untuk
menjadi Pemimpin yang baik, berpikir diluar kebiasaan adalah penting
hukumnya. Meski kadang berbenturan, namun hidup adalah pilihan. Dimanakah Posisi
anda saat ini? Berhentilah mengadu dan meratapi penyesalan, karena hidup adalah
Refleksi dari dinamika yang ada. Selanjutnya setelah membaca artikel saya ini, semua pilihan dan
keputusan saya kembalikan ke tangan anda. Berjalan untuk merubahnya, atau tetap diam
dalam posisi yang anda anggap aman sekarang ini, lalu perhatikan apa yang akan
terjadi beberapa tahun kedepan.
Penulis:
Franes Pradusuara