Rabu, 10 Oktober 2012

INTERMEZO II....








D
uduk tenang menghadap komputer dengan pikiran melayang, mencari tema, dan jari memainkan pena. Ulasan demi ulasan terbaca. Berita demi berita sudah tercover rapi di memori.


Ah….akhirnya kulantunkan puisi untuk penikmat media1visi.
Puisi ini sebagai intermezo sajian dari berita-berita yang telah membumi. Puisi inspiratif dari sang Kahlil Gibran.



7 Alasan Mencela Diri

Tujuh kali aku pernah mencela jiwaku,
Pertama kali …….
Ketika aku melihatnya lemah, padahal seharusnya ia bisa kuat
Kedua kali….
ketika melihatnya berjalan terjongket-jongket di hadapan orang yang lumpuh
Ketiga kali
ketika berhadapan dengan pilihan yang sulit dan mudah ia memilih yang mudah
Keempat kalinya,
ketika ia melakukan kesalahan dan coba menghibur diri dengan mengatakan bahwa semua orang juga melakukan kesalahan
Kelima kali,
ia menghindar kerana takut,lalu mengatakannya sebagai sabar
Keenam kali,
ketika ia mengejek kepada seraut wajah buruk padahal ia tahu,
bahwa wajah itu adalah salah satu topeng yang sering ia pakai Dan
ketujuh,
ketika ia menyanyikan lagu pujian dan menganggap itu sebagai suatu yang bermanfaat……
~ Khalil Gibran~

Paraphrase puisi itu melukiskan tentang seseorang yang sebanyak tujuh kali mencela dirinya sendiri untuk memberikan penilaian atau intropeksi diri.
1.   Dengan gaya bahasa litotes penulis mengungkapkan bahwa seseorang yang sebenarnya kuat dan sehat dia merasa lemah dan berjalan terpincang-pincang. Padahal jika berusaha, ia dapat kuat melebihi apa yang dia punya.
2.    Tidak hanya merasa lemah tetapi ternyata terlukis bahwa ia menjalani hidup dengan terpincang-pincang.
3.    Ketika seseorang dihadapkan dengan dua pilihan “susah” dan “mudah” maka dia akan cenderung memilih hal yang mudah padahal belum tentu hal yang sukar akan selamanya sukar. Di dalam kesukaran bisa saja menemukan pengalaman yang berharga.
4. Ketika melakukan kesalahan, dia mencoba menghibur diri dengan mengatakan…” semua orang pastinya pernah melakukan kesalahan”. Memang tidak dapat dipungkiri bahwa semua orang tidak pernah luput dari salah tetapi orang yang baik adalah bagaimana dapat meminimalisir kesalahan dalam hidup.
5.  Ketika ia takut menjalani hidup di dunia ini, lalu dia mengatakan “ini adalah bentuk kesabaran”
6.  Ketika ia mengejek seraut muka yang buruk, padahal ia tidak tahu bahwa wajahnya adalah kedok yang sehari-hari ia pakai. Dirinya tidak sadar akan kekurangan yang dimiliki.
7. Ketika ia menyanyikan lagu pujian dan menganggap itu berguna padahal tidak sama sekali.

“ Jangan rapuh jika kita kuat, jangan berjalan pincang dalam menghadapi hidup, meminimalisir kesalahan adalah hal yang baik. Berusaha untuk menilai diri kita sendiri dan mengurangi mencela orang lain”

Sudahkah anda intropeksi terhadap diri sendiri........?hanya Anda yang bisa menjawabnya.

Oleh Ariana Nur Ika Y
===== Kaya Gambar, Kaya Makna, Kaya Berita =====