D
|
uduk tenang
menghadap komputer dengan pikiran melayang, mencari tema, dan jari memainkan
pena. Ulasan demi ulasan terbaca. Berita demi berita sudah tercover rapi di
memori.
Ah….akhirnya
kulantunkan puisi untuk penikmat media1visi.
Puisi ini sebagai intermezo
sajian dari berita-berita yang telah membumi. Puisi inspiratif dari sang Kahlil
Gibran.
7 Alasan Mencela Diri
Tujuh kali
aku pernah mencela jiwaku,
Pertama
kali …….
Ketika aku
melihatnya lemah, padahal seharusnya ia bisa kuat
Kedua
kali….
ketika
melihatnya berjalan terjongket-jongket di hadapan orang yang lumpuh
Ketiga kali
Ketiga kali
ketika berhadapan
dengan pilihan yang sulit dan mudah ia memilih yang mudah
Keempat
kalinya,
ketika ia
melakukan kesalahan dan coba menghibur diri dengan mengatakan bahwa semua orang
juga melakukan kesalahan
Kelima
kali,
ia
menghindar kerana takut,lalu mengatakannya sebagai sabar
Keenam
kali,
ketika ia
mengejek kepada seraut wajah buruk padahal ia tahu,
bahwa wajah itu adalah salah satu topeng yang sering ia pakai Dan
bahwa wajah itu adalah salah satu topeng yang sering ia pakai Dan
ketujuh,
ketika ia
menyanyikan lagu pujian dan menganggap itu sebagai suatu yang bermanfaat……
~ Khalil Gibran~
Paraphrase puisi itu melukiskan tentang seseorang yang
sebanyak tujuh kali mencela dirinya sendiri untuk memberikan penilaian atau
intropeksi diri.
1. Dengan gaya bahasa
litotes penulis mengungkapkan bahwa seseorang yang sebenarnya kuat dan sehat dia
merasa lemah dan berjalan terpincang-pincang. Padahal jika berusaha, ia
dapat kuat melebihi apa yang dia punya.
2. Tidak hanya merasa
lemah tetapi ternyata terlukis bahwa ia menjalani hidup dengan
terpincang-pincang.
3.
Ketika seseorang
dihadapkan dengan dua pilihan “susah” dan “mudah” maka dia akan cenderung
memilih hal yang mudah padahal belum tentu hal yang sukar akan selamanya sukar.
Di dalam kesukaran bisa saja menemukan pengalaman yang berharga.
4. Ketika melakukan kesalahan, dia mencoba menghibur diri dengan
mengatakan…” semua orang pastinya pernah melakukan kesalahan”. Memang tidak
dapat dipungkiri bahwa semua orang tidak pernah luput dari salah tetapi orang
yang baik adalah bagaimana dapat meminimalisir kesalahan dalam hidup.
5. Ketika ia takut
menjalani hidup di dunia ini, lalu dia mengatakan “ini adalah bentuk kesabaran”
6. Ketika ia mengejek seraut muka yang buruk, padahal ia tidak tahu
bahwa wajahnya adalah kedok yang sehari-hari ia pakai. Dirinya tidak sadar akan
kekurangan yang dimiliki.
7. Ketika ia menyanyikan
lagu pujian dan menganggap itu berguna padahal tidak sama sekali.
“ Jangan rapuh jika kita kuat, jangan berjalan pincang dalam
menghadapi hidup, meminimalisir kesalahan adalah hal yang baik. Berusaha untuk
menilai diri kita sendiri dan mengurangi mencela orang lain”
Sudahkah anda intropeksi terhadap diri sendiri........?hanya Anda yang bisa menjawabnya.
Oleh
Ariana Nur Ika Y
=====
Kaya Gambar, Kaya Makna, Kaya Berita =====