A
|
lkisah di Negara Cina nun jauh di sana, ada seorang
pengusaha yang sangat kaya raya (tentunya bukan Mafia seperti yang sering digambarkan
film-film made in cina … hehehe), dia memiliki 2 orang anak yang sangat dia
sayangi.
Suatu ketika,
pengusaha itu mengumpulkan anaknya untuk mendengarkan wasiatnya sebelum
pengusaha itu pensiun dari pekerjaannya (hidup ini terlalu melelahkan jika
tidak dinikmati pikir pengusaha itu).
Setelah kedua
anaknya berkumpul, mulailah si pengusaha menceritakan maksud dan tujuannya
mengumpulkan mereka. Si pengusaha
memanggil beberapa pelayannya untuk membawa 2 buah peti kayu tertutup ukuran 40 cm X 40 cm. dan membagikannya ke kedua anaknya
masing-masing satu kotak. Kemudian
dengan perasaan heran kedua anak itu bertanya
“papah, apa maksud
semua ini?”
Kemudian
si pengusaha tersenyum dan berkata “Terimalah kotak itu wahai anaku… di dalamnya
kalian akan menemukan butiran padi yang harus kalian tanam. Dalam Dua tahun Barang
siapa yang menghasilkan padi paling banyak, dialah yang akan mewarisi semua
hartaku… whahahahha” (terlalu berlebihan.. maksudnya mewarisi uang dan hutangnya mungkin…)
Kedua
anaknya terperanjat, dan serentak berkata
“Ciiyusss…..?” (seriusss….?)
Pengusaha
itu tersenyum jelek, dan berkata “enelan ini… hahah..!!!” (beneran ini.. hahah…!!!)
Dengan
masih tidak percaya kedua anak itu berkata lagi sambil berdiri “Miapah???”
(demi apa???)
Pengusaha
menjawab dengan tegas “Miuhan…!!” (demi tuhan)
Setelah
mendengar itu, kedua anaknya pergi meninggalkan pengusaha itu dan kembali ke rumahnya
masing-masing.
Dua tahun pun
berlalu, pengusaha akhirnya memanggil kedua anaknya untuk mengetahui hasilnya.
Kedua anaknya pun
berkumpul dengan keadaan yang berbeda.
Anak pertama datang
dengan sumringah, dengan jas, dasi, dan poni klimis.
“ayah, aku datang
kepadamu, menagih janji mu…., ku bawakan padi ber truk-truk, sebagai tanda
kesuksesanku mengelola pemberian mu, benih yang hanya sekotak kecil saja…”
Sambil bertolak
pinggang tanda kepuasan.
Anak yang kedua
datang dengan berbaju seadanya, dengan tanpa membawa apa-apa
“maafkan saya ayah,
mungkin karena kebodohanku, benih yang ayah berikan tak satupun tumbuh. Walaupun telah saya sirami dan rawat dengan
baik… mungkin sepertinya memang perusahaan besar itu pantas di pimpin oleh kaka
pertama…..” dengan suara lesu
Kemudian si
pengusaha itu, tertawa keras dan berkata
“wahai
anak-anaku.. ketahuilah bahwa benih padi yang ku bagikan kepada kalian adalah padi
yang telah aku kukus selama 2 hari, yang mustahil bisa tumbuh .. apalagi sampai
menghasilkan padi sampai ber truk-truk seperti anak pertama ku..”
Kedua
anak pengusaha itu terperanjat..
“dan
ketahuilah wahai anak-anaku…, bisnis yang sekarang besar ini, di mulai dari
sebuah komitment dan kejujuran… sehingga hasilnya lebih bermakna.. dengan
demikian.. semua perusahaan ku akan aku percayakan kepada anak kedua ku, karena
dia yang paling jujur dari pada anak pertama ku”..
Mendengar
hal itu, anak pertama hanya bisa menunduk dan menyesali perbuatannya.
“Dalam Berbisnis, Modal Utama adalah Sebuah Komitmen untuk
Selalu Jujur”
===== Kaya Gambar, Kaya Makna, Kaya Berita =====
Penulis
Editor team media1visi