Selasa, 06 November 2012

ARTI DARI SEBUAH KEJUJURAN




Arti Dari Sebuah Kejujuran

A
lkisah  di Negara Cina nun jauh di sana, ada seorang pengusaha yang sangat kaya raya (tentunya bukan Mafia seperti yang sering digambarkan film-film made in cina … hehehe), dia memiliki 2 orang anak yang sangat dia sayangi.

Suatu ketika, pengusaha itu mengumpulkan anaknya untuk mendengarkan wasiatnya sebelum pengusaha itu pensiun dari pekerjaannya (hidup ini terlalu melelahkan jika tidak dinikmati pikir pengusaha itu).
Setelah kedua anaknya berkumpul, mulailah si pengusaha menceritakan maksud dan tujuannya mengumpulkan mereka.  Si pengusaha memanggil beberapa pelayannya untuk membawa 2 buah peti kayu tertutup ukuran          40 cm X 40 cm.  dan membagikannya ke kedua anaknya masing-masing satu kotak.  Kemudian dengan perasaan heran kedua anak itu bertanya
“papah, apa maksud semua ini?”

Kemudian si pengusaha tersenyum dan berkata “Terimalah kotak itu wahai anaku… di dalamnya kalian akan menemukan butiran padi yang harus kalian tanam. Dalam Dua tahun Barang siapa yang menghasilkan padi paling banyak, dialah yang akan mewarisi semua hartaku… whahahahha” (terlalu berlebihan.. maksudnya  mewarisi uang dan hutangnya mungkin…)
Kedua anaknya terperanjat, dan serentak berkata  “Ciiyusss…..?”  (seriusss….?)
Pengusaha itu tersenyum jelek, dan berkata “enelan ini… hahah..!!!”  (beneran ini.. hahah…!!!)
Dengan masih tidak percaya kedua anak itu berkata lagi sambil berdiri “Miapah???” (demi apa???)
Pengusaha menjawab dengan tegas “Miuhan…!!” (demi tuhan)
Setelah mendengar itu, kedua anaknya pergi meninggalkan pengusaha itu dan kembali ke rumahnya masing-masing.

Dua tahun pun berlalu, pengusaha akhirnya memanggil kedua anaknya untuk mengetahui hasilnya.
Kedua anaknya pun berkumpul dengan  keadaan yang berbeda.
Anak pertama datang dengan sumringah, dengan jas, dasi, dan poni klimis.
“ayah, aku datang kepadamu, menagih janji mu…., ku bawakan padi ber truk-truk, sebagai tanda kesuksesanku mengelola pemberian mu, benih yang hanya sekotak kecil saja…”
Sambil bertolak pinggang tanda kepuasan.
Anak yang kedua datang dengan berbaju seadanya, dengan tanpa membawa apa-apa
“maafkan saya ayah, mungkin karena kebodohanku, benih yang ayah berikan tak satupun tumbuh.  Walaupun telah saya sirami dan rawat dengan baik… mungkin sepertinya memang perusahaan besar itu pantas di pimpin oleh kaka pertama…..” dengan suara lesu
Kemudian si pengusaha itu, tertawa keras dan berkata

“wahai anak-anaku.. ketahuilah bahwa benih padi yang ku bagikan kepada kalian adalah padi yang telah aku kukus selama 2 hari, yang mustahil bisa tumbuh .. apalagi sampai menghasilkan padi sampai ber truk-truk seperti anak pertama ku..”
Kedua anak pengusaha itu terperanjat..
“dan ketahuilah wahai anak-anaku…, bisnis yang sekarang besar ini, di mulai dari sebuah komitment dan kejujuran… sehingga hasilnya lebih bermakna.. dengan demikian.. semua perusahaan ku akan aku percayakan kepada anak kedua ku, karena dia yang paling jujur dari pada anak pertama ku”..
Mendengar hal itu, anak pertama hanya bisa menunduk dan menyesali perbuatannya.

“Dalam Berbisnis, Modal Utama adalah Sebuah Komitmen untuk Selalu Jujur”

===== Kaya Gambar, Kaya Makna, Kaya Berita =====
 
Penulis
 Editor team media1visi