SETAHU
(Sekarang Aku Tahu)
"KOMPETENSI KERJA"
Sekarang
ini istilah "kompetensi" semakin sering diucapkan orang. Beberapa
hari yang lalu, seorang teman yang bekerja sebagai wartawan bercerita kepada
saya bahwa dia baru saja lulus Uji Kompetensi Wartawan - Tingkat Muda. Seorang
wartawan yang lebih senior juga baru saja lulus Uji Kompetensi Wartawan -
Tingkat Madya.
Sebenarnya,
apa itu Uji Kompetensi ?
Masyarakat
memang masih banyak yang salah mengartikan bahwa Uji Kompetensi adalah Uji Pengetahuan
dalam bidang pekerjaan tertentu.
Sebenarnya
tidak demikian. Uji Kompetensi tidak sekedar Uji Pengetahuan saja. Uji
Kompetensi juga meliputi Uji Ketrampilan dan Uji Sikap / Perilaku.
Badan
Nasional Sertifikasi Profesi Republik Indonesia sebagai badan / lembaga yang
dibentuk berdasarkan Undang-Undang telah menetapkan bahwa yang dimaksud dengan
"Kompetensi" adalah meliputi "keseluruhan" unsur
"Pengetahuan", "Ketrampilan", dan "Sikap / Perilaku di
Tempat Kerja".
Dengan
demikian, seseorang yang memiliki "Pengetahuan Manajerial" yang
sangat baik tetapi "Sikap / Perilaku"-nya di tempat kerja tidak
selayaknya sebagai seorang Manajer (misalnya : Kalau berbicara selalu membuat
lawan bicara menjadi sakit hati), tentu saja tidak dapat dikatakan bahwa dia
itu sudah "Kompeten". Meskipun, sekali lagi,
"Pengetahuan"-nya begitu hebat.
Keterangan
Foto :
Menyediakan
minum tampaknya sepele saja. Tetapi orang yang kompeten akan selalu menyajikan
gelas minum dengan pegangan gelas di dekat tangan kanan orang yang akan
meminumnya. Menyajikan gelas minum tanpa memperhatikan letak pegangan gelas
menunjukkan bahwa orang yang menyajikan tidak kompeten.
Jadi,
sudahkah kita "Kompeten" di bidang pekerjaan /jabatan kita
masing-masing ?
===== Kaya Gambar, Kaya Makna, Kaya Berita =====
Oleh
: Ir. Constantinus, MM
(Mantan
Asesor Uji Kompetensi - Badan Nasional Sertifikasi Profesi, Praktisi Psikologi
Industri)
Editor team media1visi