Sabtu, 24 November 2012

Ketika Kabut Belajar Untuk Membagi Cintanya




Surya tenggelam di puncak MU ceremai…
Dinginnya malam mulai menyapukan kesedihan…
Kegelapan malam mulai menyelimuti puncak MU ceremai….
Ceremai yang tadi ramai oleh penghuninya  kini sepi bagai terkubur…..

Aku adalah kabut, yang siap menemani kau ceremai…..
Menemani disaat kesunyian menghampiri MU…..
Menemani disaat purnama hanya menerangi separuh puncak MU……
Menemani disaat tiupan malam menghantarkan kegelisahan MU….

Aku disini, dan tetap disini…….
Tak banyak yang bisa aku lakukan untuk MU….
Hanya sebatas menemani MU…….
Membuat MU merasa sedikit nyaman dalam kesepian MU…..
Malam yang dingin dan mencekam sudah kita lewati bersama….
Kini sang surya yang baru.. telah nampak, dan siap menggantikan ku….
Untuk menemani MU di hari ini, esok dan seterusnya….
Saat surya yang baru mulai menunjukan perhatiannya dengan membelai MU….
Kini, aku siap meninggalkan MU….
Karena aku yakin…. surya yang baru,…
Lebih bisa membuat mu ceria….. dan hangat……

Aku sadar, kalo aku hanya sementara…
Aku harus pergi, walau berjuta embun mengiringi kepergian ku…..
Sekarang… aku hanya bisa hilang….
Dan menguap bersama kenangan aku bersama MU ceremai….
Karena aku ditakdirkan hanya sebatas kabut……
Yang ada ketika dingin menyapu bumi…..
Dan tercipta untuk tidak dimiliki dan memiliki……

Dalam perjalanku…….
Aku bertemu awan hitam yang menghempas kan ku menjadi butiran hujan….
Yang jatuh tepat di puncak Mu ceremai….
Dari puncak aku menuruni jurang yang curam….
Dan akhirnya bertemu dengan kawanan air,…
Dan mengadakan perjalanan menelusuri sungai….
Disana baru aku tahu betapa sedihnya Ceremai kehilanganku…..
Sekarang aku sadar, bahwa cinta tak selamanya harus memiliki…
Tapi cinta adalah berbagi…



===== Kaya Gambar, Kaya Makna, Kaya Berita ===== 
 
Penulis:
Franes Pradusuara
 
Editor team media1visi